Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
SALAM SEMANGAT PEMUDA-PEMUDI 45'
Saya ingin berbagi informasi tentang sejarah Desa Welahan, karna masih banyak sekali temen - temen yang belum tahu sejarah aslinya, pa lagi tempatnya !
SALAM SEMANGAT PEMUDA-PEMUDI 45'
Saya ingin berbagi informasi tentang sejarah Desa Welahan, karna masih banyak sekali temen - temen yang belum tahu sejarah aslinya, pa lagi tempatnya !
Geogafis
Kecamatan
ini berbatasan dengan Kecamatan Kalinyamatan
di sebelah utara, Wedung di sebelah
barat, Kecamatan Mayong di
sebelah timur, Kecamatan Mijen di sebelah
selatan. Akses Welahan berada di jalur utama masuk kabupaten Jepara melalui
Demak.
Etimologi
Etimologi
Welahan
adalah desa juga merangkap kecamatan di Kabupaten Jepara, Jawa Tenagah yang
terletak di perbatasan kabupaten Jepara dengan Demak, dapat diakses melalui
jalan utama yang menghubungkan Jepara dengan Demak.
Asal
mula nama desa welahan berasal dari kata welah (dayung), yang pada era jawa
kuno orang sering menambahkan akhiran (-an) untuk mempertegas kalimat, hingga
tercipta kata welahan.
Kata
Welahan berasal dari kisah Baru Klinting (ular besar yang bertapa di lereng
gunung) dan perjalanan seorang janda dari rawa pening asal mula Baru Klinting
berasal, janda itu menyelamatkan diri dari banjir besar dengan menggunakan
lesung (tempat menumbuk padi) sebagai perahu alternatif dan mengayuh lesungnya
dengan welah(dayung), sesampainya di demak si janda menemukan airnya sudak
dangkal yang dalam bahasa jawa air yang dangkal disebut demek-demek hingga
karena termakan waktu namanya tersingkat menjadi demak, dan Welahnya(dayungnya)
terbawa arus sampai perbatasan Jepara.
Welahan
sendiri dulunya adalah teluk dengan dibuktikannya sungai serang yang memanjang
hingga laut dan dasar tanah Welahan yang penuh karang dan pasir laut.
Terindikasi juga bahwa welahan mungkin sebelum islam masuk pada dinasti
kalingga adalah pelabuhan, dengan ditemukannya kuburan kapal dalam beberapa
galian sumur dan juga kumpulan palawija yang membatu di dasar Welahan. Besar
kemungkinan Pegunungan Muria pernah mengalami longsor entah gempa atau letusan
hingga menenggelamkan banyak sejarah, termasuk kerajaan Kalingga, dan sungai
serang(perbatasan Jepara-Demak) yang semula teluk menjadi menyempit.
Saksi
sejarah welah-an(dayung) bisa di temukan di dasar sumur kuno di desa Welahan,
sayang hanya bisa dilihat jika kemarau panjang saja, tepatnya di kampung
pecinan rumah dari keturunan tiongkok bernama nyah Pasue. Bagi yang percaya
sumur tersebut sampai saat ini masih dianggap keramat, bahkan bagi yang percaya
air sumur tersebut dianggap dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sampai
sekarang oleh pemilik rumah, dipergunakan sebagai tempat penjualan jamu dengan
nama Nyah Pasue (sumur pusaka).